• SMP Al-Madina Wonosobo
Meriah, Upacara HSN 2017 Yayasan Al-Madina diikuti Siswa PAUD

Hari Santri Nasional (HSN) telah ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2015 dan diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Pada peringatan HSN tahun 2017 yang mengambil tema, "Santri Mandiri NKRI Hebat" ini, Yayasan Al-Madina UNSIQ Wonosobo melaksanakan upacara peringatan HSN tahun 2017 di lapangan SMP Al-Madina (ABS) Wonosobo. Upacara yang dilaksanakan pada Senin (23/10) pagi mulai pukul 07:30 WIB ini diikuti 600 lebih siswa Al-Madina dari Play Group, TK, SD, hingga SMP.

Seperti upacara HSN pada umumnya, baik siswa maupun asatidz/asatidzah, petugas upacara, dan para pengurus Yayasan mengenakan seragam khas santri. Baju koko, sarung, hingga sandal jepit semakin menguatkan identitas kesantrian para siswa di bawah teriknya matahari pagi. Perpaduan seragam tersebut melengkapi keceriaan anak-anak PAUD Al-Madina sehingga terlihat semakin lucu dan menggemaskan.

Duduk di tenda kehormatan, hadir ketua Yayasan Al-Madina UNSIQ Wonosobo, Dr. KH. Ngarifin Shidiq, Alh, M.Pd.I. Selain itu, hadir pula pengurus Yayasan lainnya, Drs. H. Abdul Majid, M.Pd., Dr. H. Zaenal Sukawi, M.A., M Saefurrohman, M.M.. Bertindak sebagai petugas upacara adalah siswa-siswi SMP Al-Madina Boarding School Wonosobo. Muhammad Makinun Amin, siswa kelas 9B bertugas sebagai pemimpin upacara. Pasukan pengibar bendera sebanyak 10 orang dikomandoi oleh Hibatullah Husein Habibi (9A) dan pembawa bendera merah putih adalah Makharani Shaqiva (9B). Sementara itu, pembina upacara adalah Arifin Mansyur, S.Ag., Kepala SD Al-Madina Wonosobo. Hal menarik terjadi ketika pengibaran bendera. Saat pasukan obade SMP Al-Madina Boarding School Wonosobo menyanyikan lagu kebangsaan, secara spontan anak-anak PAUD ikut menyanyikannya sehingga membuat beberapa peserta upacara tersenyum melihat kepolosan mereka. Usai pengibaran bendera merah putih, pasukan obade bersama seluruh peserta upacara menyanyikan lagu Yalal Wathon dengan semangat berapi-api.

Di dalam pidatonya, pembina upacara menyampaikan sejarah HSN dipilih tanggal 22 Oktober karena bertepatan dengan penandatanganan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digagas oleh pendiri Nahdlatul Ulama' (NU), Hadratusy Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy'ari dan puluhan Kyai NU se-Jawa-Madura. Disampaikan juga pada pidato tersebut pesan HSN tahun ini yaitu bersama-sama berbondong-bondong mensukseskan program "Ayo mondok!" untuk memperkuat kembali eksistensi pesantren sebagai kawah candradimuka dan lembaga tafaqquh fiddin bagi kader-kader ulama dan kader bangsa masa depan.

"Akhirulkalam, kami mengucapkan Selamat Hari Santri Nasional untuk seluruh santri dan pelajar NU di Wonosobo, semoga momentum HSN ini menjadikan salah satu penyemangat kita semua untuk bangkit dan menjadi kader bangsa yang senantiasa siap mendharmabaktikan dirinya untuk islam ala thariqah ahlissunnah wal jamaah serta bangsa dan negara yang kita cintai ini." Ajak pembina upacara mengakhiri pidato yang ditandatangani Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama' (PCNU) Wonosobo, Dr. KH. Ngarifin Shidiq, Alh, M.Pd.I. ini.

KOMENTARI TULISAN INI
TULISAN TERKAIT